Mesjid
Baiturrahman adalah mesjid termegah dan tercantik yang berada di nagari
sungayang, sebuah kenagarian yang berjarak sekitar tujuh km dari Batusangkar,
Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Mesjid ini dibangun oleh kesepakatan
masyarakat bersama, dan juga dengan gerakan wakaf. Mesjid senilai Rp. 4,05
milliar ini dibangun dari dana masyarakat perantau sungayang dan donatur
lainnya.
Mesjid
ini sempat mengalami beberapa renovasi, yaitu 1926 akibat gempa bumi padang
panjang dan pada tahun 1988. Namun, mesjid ini mengalami kerusakan berat akibat
gempa pada tahun 2007 sehingga pembangunannya harus diroboh totalkan karena
tidak layak pakai lagi. Pembangunan mesjid ini kembali dilakukan tidak lama
setelah itu dan selesai pada tahun 2011. “peletak batu pertama pembangunan
mesjid dilakukan oleh bupati tanah datar ini sendiri” tutur pak Yondri selaku
petugas mesjid ini.
Mesjid
baiturrahman ini diresmikan oleh Gubenur Sumatera barat Irwan Prayitno,
peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dihalaman mesjid itu. Acara
peresmian dihadiri Bupati Tanah Datar, M. Shadiq Pasadigoe, Dirut PT Semen
Padang, H. Munadi Arifin, Muspida Tanah Datar, Kakanwil Kementrian agama Sumatera
Barat, Pemuka Masyarakat dan masyarakat sekitar.
“Mesjid
ini diresmikan pada hari sabtu tanggal 3 september 2011, arsitektur dan
kaligrafi mesjid ini terinspirasi dari mesjid nabawi madinah, kaligrafi ini
tidak diukirkan melainkan di printing seperti spanduk, dan juga mesjid ini
mampu menampung jamaah sebanyak 1000 jamaah” tambah pak Yondri.
Model
mesjid yang menyerupai mesjid nabawi dimadinah ini awalnya dikonsep oleh Dt.
Sanguno dirajo, kemudian diserahkan kepada panitia pembangunan, kemudian
diserahkan kepada arsiteknya Rori Pasla di politeknik UNAND padang untuk
membuatkan rencana teknisnya. Mesjid yang mempunyai 4 menara ini mempunyai 5
buah kubah di dalam mesjid, dimana 5 buah kubah tersebut melambangkan 5 jorong
di nagari sungayang. Ketika kami memasuki mesjid ini, rasa kagum menyelimuti
hati kami, bagaimana tidak semua yang ada didalam ruangan mesjid ini, mulai
dari lantai, lonteng, dinding membuat kami terasa berada di mesjid nabawi yang
aslinya. Lampu-lampu mewah yang menghiasi langit-langit mesjid yang begitu
indah, membuat semua pengunjung yang ada disana terpana melihatnya.
Ada
yang unik di mesjid ini, yaitunya mesjid cantik di nagari sungayang ini
mempunyai banyak ruangan, yang mana setiap ruangan mempunyai fungsi
masing-masing, diantaranya yaitu ruang kantor, ganti mukenah, ruangan tempat
whudu khusus imam, ruangan perlengkapan dan mesjid ini juga mempunyai
perpustakaan kecil-kecilan yang didalamya berisi buku-buku tafsir. Diteras
mesjid ini juga dilengkapi dengan papan informasi bagi pengunjung yang ingin
tahu tentang mesjid ini bisa melihat papan informasi, mulai dari pengurus
mesjid sampai kegiatan yang pernah dilakukan oleh mesjid itu sendiri.
Mesjid
yang di ketuai oleh bapak Drs. H. Masrefi, Ms ini mempunyai kegiatan rutin tiap
bulan dan tiap minggunya, “kegiatan di mesjid ini biasanya melakukan katam
Quran, wirid tiap minggunya, dan juga sekali sebulan kami juga mendatangkan DR.
H. Gusrizal Gazaha, Lc” tambah pak Yondri. Tapi sangat disayangkan mesjid
semegah ini tidak ada mempunyai TPA dan juga grup kasidahnya tidak aktif,
menurut pak Yondri semua itu dikarenakan generasi baru sekarang belum ada yang
menjadi ulama dan tidak ada yang mau menggerakkan kegiatan itu, beda dengan
generasi yang dulu di nagari sungayang ini banyak menciptakan para ulama dan
kegiatan islami di mesjid tersebut banyak yang aktif. “ untuk mengantisipasi
itu semua, kami dari pihak mesjid ini mewajibkan seluruh anak di Nagari
Sungayang masuk MDW” tutur pak Yondri.
Disaat
kami sedang bercengkrama dengan pak Yondri, kami melihat sekelompok anak-anak berpakaian
muslim dengan wajah yang sangat ceria memasuki mesjid ini dengan seorang
Ustadz, pak Yondri mengatakan bahwasanya orang-orang itu adalah peserta MDW
dengan gurunya. Anak-anak ini sangat bersemangat mengikuti belajar membaca Alquran,
sehingga membuat suaranya memenuhi seluruh ruangan mesjid baiturrahman, yang
akan menjadi generasi penerus kegiatan dimesjid yang megah ini. Mutia Hartati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar